Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

Direktur LKiSS Tanggapi Kasus Gagal Bayar KSP GMG

 


Kudus, Jateng | bmnzone.com - Kasus gagal bayar yang dilakukan KSP Giri Mulia Group (GMG) pada debitur nasabah telah berlangsung cukup lama. Polemik tersebut akhirnya mengundang perhatian Pemerintah Kabupaten Kudus untuk memberikan fasilitas mediasi di Pendopo Kabupaten, pada Senin (30/8/21).


Proses mediasi dihadiri perwakilan nasabah 10 orang di dalam Pendopo Kabupaten dan didampingi beberapa NGO /LSM. Salah satu NGO yang mendampingi perwakilan nasabah dari Lembaga Kajian Strategis Kudus (LKiSS) buka suara terkait permasalahan tersebut.


Direktur LKiSS, Sururi Mujib mengungkapkan beberapa tuntutan terkait permasalahan tersebut. Disamping kewajiban KSP GMG untuk segera membayar uang nasabah, pihaknya juga meminta kepada pihak terkait melakukan pengawasan ketat terhadap lembaga jasa keuangan agar hal ini tidak terulang kembali.


Foto : Direktur NGo LKiSS, Sururi Mujib

"Pertama, kami minta untuk membangun trust kembali kepada masyarakat, maka pihak manajemen/pemiliki KSP GMG harus benar - benar berkomitmen menyelesaikan kewajibannya kepada para nasabah/debitur sesuai dengan janji dan waktu yang disampaikan dalam acara audensi, yaitu diselesaikan secara bertahap dan klasifikasi semuanya maksimal bulan september 2022", kata Sururi.


Disamping itu, tambah Sururi. Dinas Naker, Perinkop dan UMKM harus benar - benar melakukan fungsinya sesuai amanat UU, yaitu melakukan pembinaan dan pengawasan secara ketat, agar koperasi tidak melenceng dari tujuannya dan tidak merugikan masyarakat," ungkapnya.


Sururi juga mendesak agar Dinas terkait membentuk tim untuk memantau dan pengawasan terkait kesehatan koperasi yang ada di wilayah Kabupaten Kudus secara periodik, dan tidak hanya bertindak ketika ada gejolak dan permasalahan yang timbul. 


"Tidak hanya datang ketika diundang RAT dan pulang dapat uang transport tanpa melakukan tindakan penyelematan," desak Sururi.


Dia juga mendesak pada Dinas terkait agar mengidentifikasi Koperasi yang banyak menarik dana dari pihak ketiga dengan iming-iming bunga tinggi. Selain itu dinas wajib memberi edukasi pada masyarakat bilamana mereka mendepositokan uangnya ke Koperasi agar tidak rugi bila koperasi colab karena tidak ditanggu LPS," tandas Sururi.


Sementara itu, Alfi Hidayat pada saat audiensi mengatakan bahwa selaku pemilik KSP GMG pihaknya akan menyelesaikan pembayaran pada para nasabah debitur dengan target selesai semua sampai tahun 2022. Namun pihaknya meminta dalam waktu tiga bulan pertama pelayanan KSP GMG melayani pembiayaan dan kredit agar proses kantor dapat berjalan normal.

(AF)

Post a Comment

0 Comments