Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

Peti Mati Kosong Dikuburkan, Ternyata Jenazah Tertinggal Di RSUD Moewardi Solo

 

Foto ilustrasi penguburan jenazah

Klaten, Jateng | bmnzone.com - Warga Klaten dibuat heboh bak kena prank, lantaran mendapat kabar bahwa Tim Kubur Cepat telah menguburkan peti mati kosong pada hari Ahad, 11 Juli 2021. Hal ini dibenarkan oleh Joko Handoyo, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Joko membenarkan adanya kejadian tersebut dan memberikan keterangan kronologi penguburan peti mati pada, Selasa (13/7/2021).


Baca Juga : Menuju Zona Hijau, Camat Jati Kudus Berikan Bantuan Sembako Warga Isoman


Awalnya, terang Joko, ada seorang warga dari Desa Karanglo yang meninggal dunia karena positif terpapar Covid-19 di RSUD Moewardi Solo yang akan dikuburkan pada Minggu malamnya. Namun setelah proses pemakaman selesai, Tim Kubur Cepat yang melaksanakan tugas penguburan mendapat telpon dari pihak rumah sakit bahwa jenazah masih tertinggal di rumah sakit dan membawa peti mati kosong. 


"Tim dapat telepon jika peti mati yang dikuburkan itu kosong, karena pihak rumah sakit menyebut jika jenazah masih berada di rumah sakit," terang Joko.


Akhirnya, peti mati kosong yang dikuburkan itu dibongkar kembali pada ke-esokan harinya, Senin (12/7/2021) pagi dan jenazah warga tersebut dikuburkan pada Senin pagi.


Sementara itu menurut Yudi Kusnandar, Kepala Desa Karanglo memberikan keterangan bahwa peti mati kosong yang dikuburkan kemarin itu berukuran cukup besar dan berat sehingga pihaknya tidak menduga jika peti tersebut kosong.


Baca Juga : Pemadaman LPJU Langgar Hak Rakyat


Ditegaskan Yudi, pihaknya tidak mengambil peti mati berisi jenazah ke rumah sakit di daerah Solo tersebut. Namun, pihak rumah sakit yang mengantarkan peti mati itu ke Desa Karanglo.


"Kita tidak mengambil (peti mati) itu, tapi diantar sama ambulans oleh pihak rumah sakit ke makam dan langsung dikubur tim," ucapnya.

Kemudian, pada Senin pagi dilakukan pembongkaran dan pemakaman ulang bagi jenazah warga tersebut.


"Jadi kita hanya menerima, tidak mengambil ke rumah sakit. Atas kejadian ini kita ambil hikmahnya saja," imbuhnya. 


Berawal dari pergantian petugas


Tim Ahli Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Klaten dokter Roni Roekmito menambahkan dari laporan kronologi yang didapat Satgas kabupaten, kesalahan bukan dari tim pemakaman.

"Kalau mendengar kronologisnya, yang kurang hati-hati itu petugas rumah sakit-nya. Pada waktu itu pergantian (petugas) jaga tapi informasi yang diberikan kepada petugas baru tidak jelas, akhirnya peti kosong dibawa ke Polanharjo," jelas Roni.

(BB)

Post a Comment

0 Comments