Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

Inovasi Jamu Herbal, PKK Desa Panjang Berikan Panitia Kurban Jamu Perkuat Imunitas Ditengah Pendemi Covid-19

Bhakti sosial PKK Desa Panjang bersama Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia (ASPETRI) Kabupaten Kudus kepada panitia kurban Desa Panjang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Kudus, Jateng | bmnzone.com - Sebagai salah satu hari besar umat islam, beragam cara dilakukan oleh kaum muslim untuk merayakan Hari Raya Idul Adha atau Idul Qurban 1432 H yang bertepatan di hari Selasa, 20 Juli 2021. Disamping ritual penyembelihan hewan kurban, para ibu-ibu PKK Pokja III, Desa Panjang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melakukan bhakti sosial berupa pembagian jamu herbal gratis hasil olahan sendiri untuk diberikan pada panitia kurban diseluruh masjid, mushola dan tempat penyembelihan hewan kurban yang ada di desa tersebut.


Baca Juga : Pimpinan Organisasi se-Kabupaten Demak Minta Audiensi pada Bupati Sikapi PPKM Darurat


Ketua PKK Desa Panjang, Rachma Eko Suryani menerangkan bahwa kegiatan bagi jamu herbal pada para petugas atau panitia kurban ini dilakukan atas kerjasama PKK Pokja III dengan Asosiasi Pengobat Tradisional Ramuan Indonesia (ASPETRI) Kabupaten Kudus, dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Panjang.


"Tujuan kami yang pertama untuk mencegah penularan Corona atau menjaga kesehatan dengan cara meningkatkan imunitas tubuh dengan minum jamu," kata Rachma yang juga berprofesi sebagai tenaga kesehatan di RSUD Kudus, saat wawancara dengan media bmnzone.com di Balai Desa Panjang pada Selasa, (20/7/21).


Baca Juga : Temukan E-Warung Nakal, Satgas GN-PK Kudus Lanjutkan Laporan ke Polda Jateng


Ketua PKK Desa Panjang, Rachma Eko Suryani (kiri) bersama Kepala Desa Panjang, Eko Oktavian (kanan) dengan menunjukkan produk jamu herbal hasil olahan PKK Pokja III di Balai Desa Panjang

Ia juga mengklaim bahwa jamu tradisonal sebagai warisan nenek moyang Nusantara yang terbuat dari herbal tumbuhan dan akar - akaran sangat bermanfaat digunakan untuk terapi dan alternatif tambahan dalam mencegah Covid-19. Disamping itu, dirinya juga mengakui bahwa rekan - rekannya sesama Nakes juga mengkomsumsi jamu herbal disamping manfaatnya sudah teruji secara empiris juga aman dikonsumsi.


"Kegiatan membagikan jamu herbal olahan sendiri ini sebetulnya bukan kali pertama ini kami lakukan, jauh - jauh hari waktu pendemi Covid-19 sedang tinggi - tingginya kami bagikan ke warga dan hasilnya sangat membantu bagi Nakes, terutama dapat mencegah corona tidak sampai parah. Alhamdulillah dalam waktu 6 sampai 10 hari sudah sembuh dan ternyata obatnya sangat mudah berada disekitar kita," ungkap Rachma.


"Produk olahan jamu herbal ini dilakukan PKK Pokja III dibawah bimbingan ASPETRI yang sama - sama mempunyai tujuan sosial, telah berhasil membuat 3 macam produk : Empon - empon, Markisa Plus Herbal, dan Prebiotik yang bermanfaat membunuh virus," terang Ketua PKK Desa Panjang yang juga sebagai anggota ASPETRI Kudus.


Sementara itu, Eko Oktavian Kepala Desa Panjang mengapresiasi dan akan mendukung penuh program PKK Pokja III yang telah bekerja sama dengan ASPETRI

 melakukan kreativitas dan inovasi memproduksi olahan jamu herbal tradisional dan membagikannya pada masyarakat, khususnya pada para petugas dan panitia kurban Idul Adha 1432 H di wilayahnya.


"Kami sangat berterima kasih pada PKK Desa Panjang dan akan mendukung penuh, karena dengan adanya produk jamu herbal tradisional hasil olahan Pokja III dapat dikonsumsi masyarakat secara aman dan menjadikannya sehat dengan warisan budaya nenek moyang kita dan menggiatkan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) agar dapat bermanfaat luas pada seluruh masyarakat Desa Panjang. Semoga semua mayarakat sehat dan mendapat lindungan Allah," katanya.


Kepala Desa Panjang, Eko Oktavian saat wawancara dengan media bmnzone.com, pada Selasa (20/7/21) di Kantor Balai Desa Panjang, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus

Baca Juga : Bupati Demak Serahkan 2 Ekor Sapi Kurban


Kepala Desa Panjang juga menuturkan teknis distribusi jamu pada para petugas panitia kurban dengan cara pendataan oleh panitia induk, selanjutnya dari panitia induk akan mengirimkan petugas PKK untuk menyerahkan pada pos - pos panitia kurban untuk selanjutnya dapat diserahkan pada personel panitia kurban, sehingga tidak mengundang antrian atau kerumunan di Balai Desa Panjang.


Sedangkan untuk pembagian daging kurban, Eko menjelaskan data panitia jumlah kurban berupa kerbau 21 ekor, sapi 3 ekor, dan kambing 65 ekor dan akan dibagikan disekitar 1500 rumah. Pihaknya menjamin bahwa pelaksanaan ibadah kurban di wilayahnya sudah sesuai dengan protokol kesehatan berdasarkan Surat Edaran Bupati Kudus. Pihaknya akan mambagikan langsung pada masyarakat lewat panitia yang ada di Masjid, Mushola ataupun RT, sehingga tidak ada kerumunan antrian masyarakat.

(AF)

Post a Comment

0 Comments