Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

Covid-19 di Kudus Sempat Mengganas, Direktur RSUD Kudus Butuh 6 M Antisipasinya


Kudus, Jateng | bmnzone.com - Pertengahan bulan Mei sampai Juli 2021 kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kudus sempat mengganas, dan menghawatirkan banyak pihak. Sehingga Kabupaten kecil yang terletak di lereng Gunung Muria mengundang perhatian sampai tingkat nasional dan menempati rangking teratas penyebaran Covid-19 secara nasional.


Pejabat tingkat atas pun berdatangan untuk ikut mengatasi tingginya angka orang yang terpapar karenanya. Tak terkecuali Panglima TNI, Kapolri, Menteri Kesehatan. Gubernur Jateng pun melakukan kunjungan untuk mengetahui dan mencari solusi bersama menekan angka penyebaran Covid-19.


Kini, angka penyebaran Covid-19 pun sudah melandai dan tercatat hampir 90 persen jumlah RT di Kabupaten Kudus sudah dalam kondisi zona hijau. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari peran semua pihak, salah satunya RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus yang menjadi tempat rujukan utama pasien Covid-19.


Direktur RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus, Aziz Akhyar memberikan penjelasan dalam salah satu wawancara poadcast dan menyatakan untuk menekan angka penyebaran ini, menurutnya tidak hanya prokes 5 M tapi butuh 6 M.


"Posisi kami ada di hilir, jadi kami fokuskan pada penanganan terapi bagaimana menekan angka kematian" katanya. Ia melanjutkan bahwa Covid ini berupa virus yang tidak tidak dapat dilihat karena sangat kecil, sehingga penyebarannya juga sangat sulit untuk dideteksi.


Direktur RSUD dr Loekmono Hadi Kudus, dr. Aziz Akhyar

Aziz menyampaikan kondisi yang harus dilakukan adalah yang pertama, penggunaan masker dobel yang didalamnya ada masker bedah dan dilapisi dengan masker kain dengan efektivitas 87-90 persen. Dengan pemakaian masker seperti ini akan saling melindungi, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.


Kedua, Menjaga jarak karena virus ini merupakan mikro droplet artinya ketika kita ngomong atau bersin ia akan berterbangan. Sehingga idealnya kita wajib jaga jarak sekitar 2 meter.


Ketiga, Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Virus ini jika menempel pada tempat-tempat tertentu bisa bertahan sampai 8 jam, sehingga ketika benda-benda tersentuh dan tanpa sadar kita menyentuh mata atau mulut, maka kita harus cuci tangan.


Ke-empat, Menghindari kerumunan sehingga memutus transmisi virus pada diri sendiri maupun lingkungan. "Pada kondisi tertentu di masyarakat yang abai bisa menyebabkan transmisi virus," ujar Aziz. Dia melanjutkan adanya kasus orang tua yang tidak pernah keluar kemana-mana atau anak-anak yang hanya ada di rumah terpapar, itu bisa jadi karena transmisi dari lingkungan.


"ke-Lima mengurangi mobilitas, dan ke-Enam menurut saya yang terakhir tidak kalah penting adalah Makan bersama juga sangat beresiko juga dan ini harus dipertimbangkan," ulas Aziz.

(AF)

Post a Comment

0 Comments