Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

KSPSI Kudus Peringati Hari Buruh Dengan Dialog Bersama

 

Foto : Para Narasumber dialog buruh di peringatan may day di Kantor DPC KSPSI Kabupaten Kudus

Kudus, Jateng | bmnzone.com - Peringatan hari buruh se-dunia yang jatuh tiap tanggal 1 Mei atau lebih sering disebut may day, lazim diperingati oleh seluruh buruh di penjuru dunia termasuk di Indonesia. Rangkaian acara dari aksi buruh sering identik dengan chaos atau gesekan lapangan yang sering memakan korban, baik dari aparat keamanan maupun dari buruh sendiri sebagai buntut dari tuntutan aksi di lapangan.


Baca juga : Himbauan Bupati Kudus Agar Tidak Mudik

Hal berbeda ditunjukkan oleh Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PC FSP NIBA KSPSI) Kabupaten Kudus. Pada pelaksanaan peringatan may day tahun ini, lebih memilih menggelar acara peringatan dengan dialogis antara pihak buruh, pemerintah dan pengusaha.


Ketua PC FSP NIBA KSPSI Kudus, Drs. Ahmad Fikri mengatakan pihaknya memperingati hari buruh dengan buka bersama dan menggelar dialog buruh di hari buruh, mengambil tema "Mengawal Implementasi UU Cipta Kerja 11/Tahun 2020" bersamaan dengan launching rumah jagong buruh, di Kantor DPC Konfederasi SPSI Kudus tepatnya di Jl. Sunan Muria No. 1 Kudus, pada Sabtu (1/5/21).


Turut hadir dalam acara tersebut Bin Subiyanto sebagai moderator, Narasumber Kepala Disnakertrans Kabupaten Kudus, Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kudus, Ketua DPC SPSI Kudus, Mantan Ketua DPC SPSI Kudus, para delegasi buruh dari Unit Kerja (UK), serta awak media dari Insan Pers Jawa Tengah (IPJT) Kabupaten Kudus.


Fikri mengatakan kegiatan aksi buruh dalam tahun ini (2021) diselenggarakan berbeda dengan tahun sebelumnya, pasalnya disamping bertepatan dengan bulan puasa Ramadhan 1442 H, juga masih dalam keprihatinan akibat pendemi covid-19 yang tak kunjung usai.


"Hari Buruh yang diperingati pada 1 Mei kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelum datangnya pandemi Covid-19. Pemerintah telah meningkatkan perhatiannya. Kita memilih berdialog saja, protokol kesehatan tetap kami jalankan," katanya.


Fikri menyampaikan, akan membuat jembatan komunikasi antar semua elemen, baik buruh, pengusaha dan pemerintah. Sehingga diharapkan dengan membangun satu komunikasi yang baik akan menemukan pangkal solusi yang selama ini menjadi keinginan banyak pihak. Salah satu ruang komunikasi yang dibidik adalah dengan ruang dialog keluhan para buruh melalui progam Podcast yang secara terbuka dapat diakses semua pihak.


"Buruh merupakan aset negara dan itu harus sejahtera, karena dengan adanya buruh sistem perekonomian berjalan dangan lancar, bertahun-tahun buruh membesarkan perusahaan sehingga menjadi sejahtera, sebaliknya para pengusaha harus mensejahterakan para buruh. Melalui progam podcast atau dialog nantinya buruh akan tersalurkan permasalahannya", ucapnya ketika sambutan dalam acara dialog hari buruh 


Pihaknya juga membahas tentang implentasi yang sudah berjalan terkait UU Cipta Kerja yang di sahkan tahun 2020 dulu


"Dalam kenyataan dilapangan, implementasinya tidak sesuai dengan UU Cipta Kerja yang sudah dibuat. Kita meminta beberapa perubahan regulasi untuk kesejahteraan buruh. Kita minta pengusaha juga terus memperhatikan kesejahteraan buruh," ujar Fikri. 

Suasana dialog bersama buruh

Baca Juga : Hartopo Komitmen Turunkan Angka Stunting

Sementara itu, Supriyono perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kudus mendukung dengan adanya acara dialog buruh dan dia meminta agar pengusaha-pengusaha bisa mensejahterakan para buruh.


"Acara seperti ini bagus (dialog-red.) dan kami akan mendukung, sehingga menunjukan saling sinergi tidak adanya masalah antara serikat pekerja dengan buruh" ucapnya


Disisi lain, dia berharap agar kegiatan seperti ini supaya lebih baik lagi untuk pembahasan-pembahasan yang sifatnya membangun untuk kondusifitas di Kudus terutama kaitan dengan industri. 


"kita berharap ke depannya lebih baik lagi dan bisa menjalin kerja sama yang membangun kudus menjadi lebih kondusif" tandasnya


Terkait permasalahn karyawan kontrak atau karyawan dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) pihaknya sebagai perwakilan pengusaha juga menjadikan masalah dan dilema. 


Karena, lanjut Supriyono pihaknya sulit untuk mencari karyawan yang berkualitas, loyalitas, dan kinerja baik pihaknya masih kesulitan 


"katanya banyak yang butuh pekerjaan, tapi disatu sisi ketika sudah masuk bekerja satu bulan dua bulan, dan tidak sampai satu tahun keluar," ucapnya.


Pihaknya juga berharap agar para pengusaha lebih memperhatikan buruh dan memenuhi hak-hak para buruh termasuk kesejahteraannya, karena baginya buruh merupakan aset terpenting dalam suatu dunia usaha berkaitan dengan SDM sebagai kunci aset keberhasilan suatu industri perekonomian", pungkas Supriyono.

(AF)

Baca Juga : NU Center Terbesar Di Indonesia akan dibangun, Bupati Hibahkan 1 M

Post a Comment

0 Comments