Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

Bupati Kudus Terima 40 Ton Beras dari Para Pengusaha Tionghoa

 

Foto bersama Bupati Kudus, HM Hartopo (tengah, baju oranye) bersama para pengusaha Tionghoa didampingi Kapolres dan Dandim Kudus

Kudus, Jateng | bmnzone.com - Bupati Kudus, HM. Hartopo terima bantuan 40 ton beras untuk masyarakat Kudus yang terdampak Pandemi Covid-19 dari beberapa perkumpulan pengusaha warga Tionghoa Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, di Klenteng Hok Hien Bio, Jln. A Yani No. 10, pada Sabtu (8/5/21).


Baca Juga : Perangi Narkoba! DPC Geram Kudus Gandeng LSM dan Media


Beberapa asosiasi perkumpulan warga Tionghoa yang memberikan bantuan diantaranya, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI), Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi), Yayasan Budha Tzu Chi, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Eka Tjipta foundation.


Salah satu pengusaha Tionghoa yang juga sebagai Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kabupaten Kudus, Peter M Faruq mengatakan bahwa pihaknya sangat prihatin atas Pandemi Covid-19 sebagai musibah kemanusiaan yang menimpa seluruh dunia.


"Tentunya kita sangat prihatin atas musibah ini, kami dari PITI dan beberapa asosiasi perkumpulan warga Tionghoa merasakan keprihatinan bagi kita semua, atas musibah Pandemi Covid-19 yang hingga kini tercatat jutaan orang meninggal karenanya, ekonomi menjadi lumpuh, pendidikan terganggu, interaksi sosial terbatasi, ke tempat ibadah harus dengan protokol kesehatan, bahkan tradisi budaya mudik harus ikhlas kita tiadakan," Kata Peter saat ditemui awak media bmnzone.com.


Menurutnya musibah global ini merupakan pengingat agar manusia melakukan introspeksi diri bersandar pada Sang Kuasa, karena nyatanya manusia hanya makhluk lemah tak berdaya menghadapi virus Corona," ungkap Peter yang merupakan pengusaha rokok Kembang Arum. 


"Terimakasih sebesar - besarnya, pada seluruh pihak yang telah membantu, sehingga giat sosial membantu saudara kita yang terdampak pandemi covid 19 dapat terealisasi dengan baik dan lancar", ujar Ketua PITI.


Terutama kepada Bupati Kudus Bapak HM. Hartopo, semoga Kabupaten Kudus dibawah kepemimpinan beliau akan semakin lebih baik dan maju, mengayomi seluruh masyarakat, harmoni dalam perbedaan suku, ras, agama, dan etnik," harap Peter.


Ketua PITI Kudus (kiri, baju batik) menyerahkan secara simbolis kepada Bupati Kudus, HM. Hartopo (kanan baju oranye) di Klenteng Hok Hien Bio Kudus

Baca Juga : Program Kudus Gasik, Bupati Kudus Bersih Makam Inovasi Wisata Religi


Ia mengapresiasi kepemimpinan Bupati Kudus, Hartopo dalam memimpin masyarakat mengikuti kearifan lokal yang telah diwariskan sesepuh pendiri Kabupaten Kudus yakni Sunan Kudus sebagai role model kepemimpinan dalam mempertahankan toleransi, akulturasi budaya, dan SARA.


"Sebagaimana kanjeng sunan Kudus, kata Peter. Dari berabad-abad yang lalu telah mewariskan nilai-nilai utama toleransi, tepo sliro, dari segala bentuk pluralitas masyarakat Kabupaten Kudus untuk bersatu dan bersama membangun Kudus tercinta," tandasnya.


Sementara itu, Bupati Kudus, HM. Hartopo dalam sambutannya menerima bantuan tersebut untuk diserahkan kepada masyarakat Kudus terdampak Covid-19 mengatakan rasa terimakasih atas empati yang ditunjukkan oleh para warga Tionghoa dalam membantu sesama saudaranya di Kabupaten Kudus.
Ia menyebutkan dengan total bantuan berupa beras 40 ton, dibungkus dalam paket berisi beras 10 kg dan masker 10 lembar, merupakan bentuk solidaritas pengusaha Tionghoa kepada masyarakat.
Hartopo menyebutkan bahwa warisan nilai luhur Sunan Kudus sebagai kearifan lokal dengan filosofi toleransi membentuk karakter sosial masyarakat Kudus yang tinggi akan toleransi. 


"Sebagaimana kita tahu, filosofi Kanjeng Sunan Kudus dalam mendirikan nilai - nilai di Kabupaten Kudus menjadi kearifan lokal sangat mempengaruhi masyarakat sampai hari ini, salah satu contoh tidak boleh menyembelih sapi, merupakan bentuk penghormatan tinggi terhadap pemeluk agama Hindu sehingga semua dapat berdampingan dengan baik. Harapan saya Konsolidasi, memperkuat persatuan, jangan sampai ada perpecahan antara perbedaan agama, etnis ras, Kudus menjadi kabupaten yang kondusif dan semoga bantuannya bisa bermanfaat bagi masyarakat," pungkasnya.
(AF)

Baca Juga : Guru Honorer K2 di Kudus Keluhkan Gaji 5 Bulan Belum Dibayar

Post a Comment

0 Comments