Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

Bukber dan Konsolidasi Pemuda Pancasila Pakujembara

  

Ketua MPW Pemuda Pancasila Jateng, BEP (kiri) didampingi Ketua MPC PP Kudus, Didik (Tengah) dan Ketua MPC PP Pati (kanan)

Kudus, Jateng | bmnzone.com - Pemuda Pancasila Pakujembara (Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Blora) mengadakan kegiatan buka bersama dan konsolidasi organisasi di Rumah Makan Omah Jowo, Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Senin (3/5/21).


Baca Juga : URC Pemuda Pancasila Kudus Kembali Bagikan Takjil

Didik ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Kudus, selaku tuan rumah mengatakan bahwa kegiatan buka bersama dan konsolidasi wilayah Pakujembara (Pati, Kudus, Jepara, Rembang, Blora) merupakan upaya membangun komunikasi, silaturahmi dan meningkatkan jiwa korsa sesama pengurus eks-Karesidenan Pati.


"Kegiatan ini untuk menjaga tali silaturahmi dan menjaga komunikasi sesama kader Pemuda Pancasila wilayah Pakujembara, sebagaimana slogan PP dalam memupuk jiwa korsa anggota, Kita tidak sedarah tapi melebihi saudara," katanya.


Dalam sambutannya Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Tengah, Bambang Eko Purnomo atau akrab disapa BEP mengatakan bahwa jiwa korsa anggota PP merupakan kekuatan utama yang dimiliki oleh organisasi loreng oranye ini. Ia juga menekankan agar Pemuda Pancasila di wilayah Pakujembara semakin giat dan melengkapi semua sayap organisasi agar terisi semua untuk bersama bergerak ditingkat basis.


Disinggung mengenai kasus kesalahpahaman yang terjadi di Bandung antara PP dengan anggota Kopassus, dirinya menyatakan bahwa hal tersebut sudah diselesaikan ditingkat MPN (Majelis Pimpinan Nasional) Pemuda Pancasila dan hierarki organisasi Pemuda Pancasila menganut sistem satu komando.


Suasana konsolidasi organisasi PP Pakujembara

Baca Juga : Bupati Kudus Komitmen Turunkan Angka Stunting


"Masalah itu, bukan ranah kami untuk mengomentari dan sudah diselesaikan di tingkat pimpinan nasional. Walaupun kita juga tahu, ada beberapa pengguna media sosial (netizen) yang memberikan stigma negatif bahwa itu semua karena ketidaktahuan, ibarat kata tak kenal maka tak sayang, di dalam organisasi kita tak menampik dinamika dari yang haram jadah sampai yang tiap hari pegang sajadah itu ada, maka masuklah di dalam organisasi kita ini, agar tahu yang sebenarnya," ungkap BEP dalam wawancara dengan media bmnzone.com.


Ia juga menegaskan bahwa pihak Pemuda Pancasila akan selalu menjaga dan menanamkan ideologi Pancasila sebagai asas dalam kehidupan sehari-hari dan mengawal Pancasila sebagai ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.


"Kita selalu tanamkan kecintaan kita pada Pancasila dan UUD '45, setidaknya dimulai dari diri sendiri dan lingkungan kita sekitar. Kemudian dengan jumlah lebih dari 5 juta anggota PP se-Indonesia dan itu bisa dibuktikan dengan KTA kita akan selalu bersinergi dengan TNI-POLRI, Ormas - ormas yang komitmen dengan NKRI dan seluruh masyarakat", tambah BEP.


Dirinya juga menanggapi polemik yang sempat terjadi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 dimana peraturan tersebut telah menghilangkan mata kuliah pelajaran Pancasila dan Bahasa Indonesia. Lewat perwakilan kader Pemuda Pancasila di parlemen ikut menyuarakan agar hal tersebut direvisi dan akan selalu bersinergi dengan semua pihak untuk menghalau pihak yang mencoba merongrong Pancasila" pungkasnya.

(AF)

Baca Juga : Program Bupati Kudus Gasik Bersih Makam Ploso Jadi Destinasi Wisata Religi

Post a Comment

0 Comments