Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

Sikap Tegas PBNU Tolak Impor Beras

PBNU, NU, Muslimat NU,Fatayat,GP. Ansor, IPNU, IPPNU,impor beras,Petani, Indonesia,KH. Said Aqil Siroj
KH. Said Aqil Siroj menyampaikan penolakannya mengenai impor beras


Jakarta, bmnzone.com - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH. Said Aqil Siroj dalam videonya menyampaikan dengan tegas penolakannya mengenai impor beras. (20/3/21).

Impor beras yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan pemerintah Thailand pada akhir Maret 2021 ini mendapat banyak tanggapan dari tokoh publik, salah satunya dari Ketum PBNU KH. Said Aqil Siroj.

Dalam videonya yang diunggah pada Jum'at (19/3) oleh TVNU, Kyai Aqil dengan tegas menolak impor beras. Hal itu dikarenakan 99% petani adalah warga NU. Disamping itu juga telah mendapat keterangan dari petani Kerawang dan Indramayu bahwa stok beras masih sangat cukup.

"Saya menolak keras impor ini, karena 99% petani adalah warga NU, dan saat kamu menghubungi petani Kerawang dan Indramayu mereka mengatakan jika stok beras saat ini masih sangat cukup", kata Kyai Aqil.

Lanjutnya, beliau juga menjelaskan bahwa setelah terdengar kabar akan diadakannya impor beras, harga beras menjadi turun drastis dan hal itu membuat para petani menangis. 

Selain itu, para tengkulak juga ragu untuk membeli beras ke petani dan Kyai Aqil menilai kesepakatan pemerintah tersebut sangat merugikan para petani dari warga nahdliyyin.

"Saat mereka mendengar berita impor beras tersebut, harga beras langsung turun drastis dan membuat petani menangis. Para tengkulak juga ragu untuk membeli beras ke petani, hal ini sangat merugikan para petani yang terus terang kebanyakan warga nahdliyyin", jelas Kyai Aqil.

Beliau juga mengingatkan pemerintah agar memprioritaskan para petani. Dikarenakan stok beras dari mereka terbilang surplus, maka tidak perlu impor 1 juta ton beras dari Thailand.

"Tolong nasib para petani sebagai tulang punggung perekonomian bangsa harus diprioritaskan. Karena stok kita surplus jadi tidak perlu impor beras", ungkap Kyai Aqil.

"Kata petani jika pemerintah minta bukti beras 1 juta ton, maka akan kami berikan sekarang, tidak perlu besok ataupun lusa", tambah Kyai Aqil.

(AZ)

Post a Comment

0 Comments