Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

Mantan Teroris Peracik Bom, Kini Jadi Peracik Soto

 

Jack Harun sedang menyajikan soto warungnya pada Ganjar Pranowo

Karanganyar, Jateng | bmnzone.com - Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, itulah ungkapan Jack Harun mantan napi teroris (eks Napiter) yang dulunya jago meracik bom atau dikenal dengan istilah "timer" kini kembali ke tengah masyarakat dengan keahlian meracik soto.


Jack Harun yang bernama asli Joko Trihermanto (45) kini telah beralih profesi dengan mendirikan warung soto "Bang Jack" di Gang Kurma VI, Trangkil Baru, Manang, Kecamatan Grogol, Karanganyar, Jawa Tengah.


“Dulu saya memang ahli meracik bom hasil belajar langsung dari Dokter Azahari, eh ternyata keahlian saya meracik itu bisa saya pakai juga untuk meracik soto. Kata pengunjung yang beli sih enak,” kata Jack dengan nada bercanda kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Minggu (14/3/2021) pagi. 


Jack kedatangan pembeli spesial yaitu Ganjar dan sang istri, Siti Atikoh. Ganjar bersepeda dari Tawangmangu ke warung soto yang beratapkan besi seng tersebut.


Dengan busana khas memakai kopiah, kaos, dan celana cingkrang serta bersepatu kulit, dirinya menyambut kedatangan Ganjar dengan ramah.


“Warung ini sudah lima tahun. Saya memang suka kuliner, ketika keluar tahanan saya pernah kerja di restoran dan pernah punya angkringan,” kata eksnapiter yang saat itu divonis enam tahun dan keluar pada 2008 itu.


“Sekarang saya sudah bertekat kembali ke pangkuan pertiwi dan berbaur dengan masyarakat. Warung soto ini salah satu caranya, di warung ini pernah ada beberapa eksnapiter yang bekerja di sini secara bergantian,” ujar bapak enam anak ini yang mengaku bekerja berjualan soto dengan merekrut sebagian dari teman sesama eksnapiter. Namun, sekarang bukan hanya eksnapiter yang bekerja padanya, kini ia juga merekrut pekerja seorang remaja nonmuslim.


“Tapi dia (pekerja nonmuslim) sedang libur, karena ibadah ke gereja,” ungkap pria kelahiran Kulonprogo, 1 Desember 1976 ini. Dalam sebulan ia menggeratiskan para pelanggan yaitu pada Jumat pertama, Jack mengratiskan seluruh dagangannya untuk masyarakat.


“Namanya Jumat Barokah, semua pengunjung gratis makan di sini. Dengan mengadakan seperti ini, setidaknya setiap bulan ada orang yang ngangeni saya,” kata Jack seraya tertawa.


Gubernur Ganjar yang mendengar cerita tersebut pun mengapreasi cara Jack Harun. Menurutnya, Jack Harun tidak sulit diterima kembali oleh masyarakat karena ada niat dari yang bersangkutan.


“Ini adalah cara reintegrasi sosial yang menarik. Selain berwirausaha bikin warung soto yang menurut saya ueenakk ini, Mas Jack juga sering memberikan edukasi terhadap anak-anak muda tentang bahaya terorisme dan radikalisme,” kata Ganjar.


Dia menambahkan, pemerintah akan memberikan dukungan lewat program-program bagi eksnapiter supaya dapat diterima baik oleh masyarakat.


“Kalau mereka (eksnapiter) bekerja sesuai passion-nya, itu enak karena pemerintah tinggal memberikan kebutuhannya apa saja. Tapi kalau mereka belum punya ketrampilan, maka kami perlu memberikan pelatihan dulu,” terang Ganjar.


Jack Harun dulunya merupakan salah satu aktor penting dalam kasus terorisme. Ia yang mengaku lulusan S1 Fakultas Pendidikan Universitas 11 Maret Solo itu menceritakan, bahwa dulu dirinya aktif dalam terorisme sejak 1999 di Poso dan Ambon. Kemudian, 2002 sebagai timer dan peramu bom Bali 1. Jack seringkali mendapat peran sebagai pelaku yang memutuskan kapan waktunya bom diledakan atau disebutnya dengan istilah “timer“. Ia juga pernah terlihat perampokan bersama Nordin M Top di sebuah perusahaan di Malang.

(AY)

Post a Comment

0 Comments