![]() |
Ikan tambak lepas diserbu ratusan mancing mania di sekitar Jalan Pantura Lingkar Selatan |
Kudus, bmnzone.com - SE Gubernur Jateng tentang pelaksanaan PPKM II dengan himbauan masyarakat tetap di rumah, tak dihiraukan oleh masyarakat.
Hal tersebut terpantau bmnzone.com, dengan banyaknya aktivitas warga mancing mania di sekitar Jalan Pantura Semarang - Surabaya Lingkar Selatan turut Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Ahad (7/2/21).
Rizal (18 th) salah satu mancing mania, asal Kudus mengaku dirinya bersama teman - temannya memancing sebagai hobi, dan tergiur informasi yang beredar dikalangan komunitas mancing mania, bahwa di sekitar area persawahan jalan lingkar turut Desa Gulang banyak ikan lepas dari tambak karena banjir.
"Informasi dari teman - teman mancing kalau di sini banyak ikan, dan beredar kabar kalau ikan di sini dari tambak warga yang lepas jadi saya tertarik untuk datang ke sini", terangnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa memang di sekitar area persawahan Jalur Pantura Jalan Lingkar Selatan turut Desa Gulang, terdapat tambak - tambak ikan warga yang hanyut terlepas akibat banjir.
"Kalau biasanya saya memancing di sekitar Desa Payaman, namun karena banjir akses jalan ditutup, jadi saya kesini" sambung Rizal.
Ia juga mengaku kalau disekitar lokasi banyak ditemukan ikan jenis patin, tombro, nila, koi, dan lele yang menjadi idola para pemancing.
Senada dengan hal tersebut, muncul juga para Abang penjual minuman kopi dan jajanan ringan untuk memenuhi kebutuhan para pemancing.
![]() |
Parto penjual kopi keliling sedang melayani pembeli |
Salah satu penjual kopi bernama Parto (50 th) asal Desa Loram Wetan, Jati, Kudus, menuturkan bahwa dirinya sebetulnya terpaksa harus keluar menjajakan dagangannya di tengah himbauan Gubernur Jateng untuk tetap di rumah, pasalnya dia mengetahui bahwa ada himbauan tersebut, namun lokasi Balai Jagong tempat biasa dia berjualan ditutup oleh Pemerintah Kabupaten Kudus.
"Sebetulnya saya juga tahu mas, kalau hari ini ada himbauan dari Pak Gubernur untuk tetap di rumah, tapi apa boleh buat mas, kita orang kecil butuh makan, kalau gak keluar berjualan bagaimana saya bisa makan, dan saya juga masih punya anak yang masih balita untuk dikasih susu," jelasnya.
Parto mengaku bahwa setelah ditutupnya Balai Jagong tempat biasa ia berjualan, kini harus berjualan keliling untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan makan sehari - hari, dan berharap pemerintah membuka kembali Balai Jagong tempat dimana ia mengais rejeki.
(Rep. AY)
0 Comments