![]() |
Rapat bersama melalui video conference di aula command center Diskominfo Kabupaten Kudus bersama Mendagri, Gubernur , Wakil Gubernur Jateng dan 10 Kabupaten di Jawa Tengah |
Kudus, bmnzone.com - Penguatan tracing Covid-19 oleh Plt. Bupati Kudus akan terus diperkuat, walaupun secara umum kondisi di wilayahnya tergolong zona hijau, terbukti angka penyebaran Covid-19 menurun beberapa waktu ini," ungkap Hartopo dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 melalui video conference bersama Kemendagri, Kemenkes, Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, serta 10 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, pada Senin (22/2/21).
Angka kasus Covid-19 yang berangsur menurun, merupakan dampak positif dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat "PPKM I dan II" dan dilanjutkan PPKM Mikro yang kini diperpanjang hingga 8 Maret 2021.
"Al hamdilillah, untuk di Kudus ada sekian RT/RW untuk zonasi mikro, tidak ada yang zona merah, ada beberapa zona oranye, kuning namun secara keseluruhan memasuki zona hijau, untuk itu Tracing harus diperkuat walaupun di zona hijau," ungkap Hartopo.
Hartopo juga menyampaikan akan menjalankan instruksi terkait vaksinasi tahap II yang disampaikan Kemendagri, dan Gubernur Jawa Tengah. Pihaknya mengaku sudah sesuai prosedur penerapan yang berlaku.
"Kami akan menindaklanjuti arahan dari Kemendagri dan Gubernur Jawa Tengah tentang aturan pencegahan Covid-19, oleh karena itu akan bersinergi bersama TNI-POLRI, Tenaga Kesehatan, dan Pihak terkait," terang Hartopo.
"Saat ini vaksin yang akan digunakan sebagian memang mendapat penolakan dari masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya vaksinasi dimasa pandemi untuk memperkuat antibodi, namun di Kudus vaksinasi berjalan lancar dan kondusif," tambahnya.
Dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri menerangkan bahwa, Indonesia telah memasuki Vaksinasi tahap I dari periode Januari-April 2021, untuk periode II akan dilakukan pada April-Maret 2022. Kemendagri Tito Karnavian juga memberikan arahan, Vaksinasi tahap II nantinya akan diprioritaskan Kepada TNI/Polri, ASN, Tenaga Kesehatan, dan Masyarakat.
“Total vaksin yang didistribusikan ke Jateng 18 juta dosis vaksin produksi biofarma, ditambah 4,6 juta dosis vaksin produksi astra zeneca. Dengan demikian, jumlah vaksin yang diterima 22,6 juta dosis di Jawa tengah. Vaksin tersebut akan dikirim ke daerah yang paling tinggi angka kematiannya. Vaksin tersebut memiliki masa kadaluarsa selama 6 bulan,” terang Tito.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo menambahkan, dalam kegiatan PPKM Mikro yang diterapkan untuk wilayah provinsi Jawa tengah pihaknya meminta kepada para petugas agar selalu melakukan pemantauan dalam kegiatan masyarakat.
Dalam rapat tersebut juga disampaikan oleh Ganjar bahwa, Vaksinasi Tahap II di Jawa Tengah akan mengambil sampel di 2 lokasi berbeda, yaitu pasar Klewer Solo dan pasar Johar Semarang, sedangkan nantinya untuk Kabupaten Kudus baru akan melaksanakan pengambilan vaksinasi untuk Anggota TNI-Polri pada Selasa (23/2) atau Rabu (24/2).
(Rep. Zali)
0 Comments