![]() |
Plt. Bupati Kudus, DR. HM. Hartopo, ST., MT., meninjau langsung lokasi pompanisasi yang ada di Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus |
Kudus, bmnzone.com - Sebanyak 8 (delapan) pompa air berkapasitas 1000 kubik per menit dikerahkan Plt. Bupati Kudus DR. HM. Hartopo, ST., MT., untuk mengurangi volume banjir yang merendam ratusan hektare sawah dan pemukiman di Kecamatan Mejobo dan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Senin (22/2/21).
Didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Catur Sulistiyo, Kalakhar BPBD Kudus Budi Waluyo, dan Camat Mejobo Muhammad Fitriyanto meninjau proses penyedotan air di Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kudus. Dengan menerjunkan 6 (enam) pompa besar yang telah merendam lebih dari 45 hektare sawah di Desa Kirig. Selain itu banjir juga merendam hampir keseluruhan desa se-Kecamatan Mejobo, seperti Desa Kirig, Desa Payaman, Desa Gulang, Desa Temulus, dan Desa Mejobo, sedangkan 2 (dua) pompa lainnya ditempatkan di Desa Setrokalangan Kecamatan Kaliwungu Kudus.
Plt. Bupati Kudus mengatakan, langkah ini diambil untuk memberikan kontribusi kepada petani yang terdampak banjir. Hartopo berharap dengan diterjunkannya mesin pompa akan mengurangi volume air yang menggenangi areal persawahan dan permukiman.
“Semoga cepat surut, dengan diterjunkanya mesin pompa ini diharapkan dapat mengurangi debit air, mengingat speed dari mesin pompa ini dapat mencapai 1.000 kubik per menit,” ungkapnya.
Hartopo menerangkan kendala yang dihadapi dilapangan adalah debit air Sungai Jeratun dan Sungai Juwana yang masih tinggi, sehingga butuh waktu agar air segera tuntas.
"Kita alirkan limpahan air ini ke Sungai Jeratun dan Sungai Juwana, namun yang jadi kendala adalah debit air sungai masih tinggi, tentunya membutuhkan waktu lebih untuk dapat menampung volume air pompa ini sambil kita evaluasi hasilnya," terangnya.
Plt. Bupati Kudus menambahkan bahwa prioritas penyedotan air untuk kali ini memang di areal persawahan, pasalnya karena areal yang luas juga merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat desa. Dirinya berharap dengan diterjunkannya mesin pompa berkapasitas besar maka banjir akan segera surut dengan target kurang lebih 2 pekan.
"Semoga banjir cepat surut, dengan diterjunkannya mesin pompa ini diharapkan dapat mengurangi debit air. Kami juga menargetkan waktu 10 hari untuk pompanisasi sambil melihat perkembangannya, jika dirasa berhasil, akan kami terapkan di daerah lain, namun jika kurang berhasil kami akan hentikan sementara sambil evaluasi dampak lingkungannya, semoga intensitas hujan nantinya tidak setinggi kemarin sehingga kita dapat melihat hasilnya," tambahnya.
Plt. Bupati Kudus juga mengupayakan akibat banjir yang melanda areal persawahan, Pemkab Kudus berupaya bantuan pangan, pencairan asuransi pertanian, pompanisasi, dan bantuan bibit tanaman.
![]() |
Foto pompanisasi air yang berada di Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kudus |
Senada Dengan pernyataan Plt. Bupati Kudus, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Catur Sulistiyo mengatakan bahwa pemompaan air banjir ini merupakan tindak lanjut dari arahan Plt. Bupati sebagai upaya mengurangi volume air banjir yang menggenangi areal persawahan bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Kudus.
Sementara Camat Mejobo berharap agar pompanisasi ini menjadi percontohan penanggulangan banjir di wilayah lain, sehingga hasilnya dapat diaplikasikan ke Desa-desa lainnya.
"Kalau di sini, Desa Kirig nantinya terbukti efektif, tentu akan diteruskan di desa-desa lainya di Kabupaten Kudus", harapnya.
(Rep. Zali)
0 Comments