![]() |
Camat Jati (depan) didampingi Kapolsek, Danramil, Kepala Puskesmas Kecamatan Jati Kudus |
Kudus, bmnzone - Hujan lebat tanpa henti yang melanda selama sepekan mengakibatkan puluhan rumah di Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus Jawa Tengah terendam banjir, (10/12/20).
Melihat kondisi tersebut Pemerintah Kecamatan Jati, dalam hal ini Camat Jati didampingi Kapolsek, Danramil, Puskesmas Kecamatan Jati terjun langsung untuk melihat kondisi tersebut dan memastikan keselamatan serta kesehatan warga masyarakat.
"Kedatangan kami memang untuk melihat kondisi terkini warga, sekaligus memastikan keselamatan dan kesehatan warga yang terdampak banjir. Apalagi disamping ancaman kesehatan terkait dampak genangan air banjir yang tidak sehat, kita juga masih khawatir dengan ancaman Pandemi Covid-19 yang masih terjadi," kata Camat Jati, Andreas.
![]() |
Memastikan kondisi Rumah Pompa Air |
"Kami juga memeriksa rumah pompa yang ada berjalan dengan baik dan normal, sehingga mampu membuang genangan air dan mempercepat penurunan volume air di pemukiman," imbuhnya.
Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap ancaman banjir karena mengingat curah hujan tahun ini lebih awal dengan intensitas tinggi, dan lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan sehingga jangan sampai ada korban jiwa. Disamping itu Pemerintah Desa Jati Wetan juga sudah mengantisipasi dampak terburuk dengan mempersiapkan Balai Desa sebagai tempat untuk mengungsi apabila air banjir naik.
Dilaporkan sampai hari ini, Kamis (10/12) jumlah rumah warga di Desa Jati Wetan yang tergenang banjir mencapai 72 rumah dengan ketinggian antara 15 sampai 62 cm. Sugiyanto selaku Perangkat Desa Jati Wetan menjelaskan bahwa di daerahnya memang sering menjadi langganan banjir tiap tahunnya.
"Untuk Desa Jati Wetan terlebih Dukuh Barisan, Tanggulangin, dan Gendok memang tiap tahunnya terjadi banjir, apalagi curah hujan tahun ini lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya dengan ketinggian antara 15 sampai 62 cm dan berdampak pada 72 rumah di 3 Dukuh terendam banjir," Jelasnya.
![]() |
Air banjir dibuang ke aliran Sungai Wulan yang bersebelahan dengan Desa Jati Wetan |
Pihaknya selaku warga sekaligus Aparat Desa berharap ada kajian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Kudus untuk mengatasi banjir tersebut, pasalnya daerah Jati Wetan merupakan perbatasan antar Kabupaten, sehingga kesan tampilan awal masuk Kabupaten Kudus dari arah barat ada di daerah tersebut.
"Kami berharap ada perhatian dan langkah kongkrit Pemerintah Kabupaten agar kejadian banjir langganan tiap musim penghujan dapat segera teratasi, mengingat daerah kami yang bersebelahan dengan Sungai Wulan dan posisi letak berbatasan dengan Kabupaten lain, sehingga menjadi gambaran tampak muka awal Kabupaten Kudus. Secara estetika kesan pertama masuk ke Kudus dari arah Semarang pastilah melihat suasana di sini, kalau kondisinya tiap tahun banjir terus maka orang dari luar daerah akan memandang Kudus sebagi tempat banjir. Sebaliknya kalau di daerah ini bagus penataannya dan tidak ada banjir lagi, maka orang luar daerah tentu akan menilai kalau Kudus ini penataannya bagus dan bisa jadi akan menarik investor," harap Sugiyanto.
(Rep. Zaky)
0 Comments