Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

Peternak Ayam Olah Sampah Jadi Pakan Alternatif

Sopani sedang mengolah sampah organik menjadi magot 


Tegal, Jateng | bmnzone.com - Peternak ayam di Desa Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, memanfaatkan olahan sampah untuk diproses menjadi sampah organik sebagai pakan alternatif peternak ayam.


Sampah seperti limbah rumah tangga, sampah bekas makan, sayuran, dan bahan lainnya dikumpulkan dan diolah agar menghasilkan magot yang mempunyai kandungan protein tinggi.


Sopani (35 th) mengatakan bahwa magot mempunyai kandungan protein tinggi sehingga menjadikan ayam ternaknya menjadi bagus.


"Protein magot sangat tinggi kandungannya, dan bisa memangkas biaya pakan, hasilnya juga sangat memuaskan dan membuat kualitas ayam menjadi lebih bagus," katanya.


Menurutnya dengan pakan magot membuat ayam hasil ternaknya semakin sehat dan tahan terhadap penyakit.


“Justru ayam semakin tambah seger dan aktif. Apalagi di musim hujan ini, banyak ayam yang sakit. Tapi setelah dikasih protein magot, ayam makin seger. Berat ayamnya juga bertambah dan tidak pernah sakit,” kata Sopani.


Ia juga menyatakan, proses produksi magot sangat membantu mengurangi sampah basah atau sampah rumah tangga.


“Banyak warga yang ngasih sampah basah rumah tangga di sini. Ini kami malah kewalahan, tiap sampah datang langsung dikasihkan buat makan magot. Dalam hitungan jam, sampah langsung habis oleh magot. Semakin banyak sampah, magot akan semakin besar,” ujar Sopani.


Diakuinya, proses pengolahan sampah rumah tangga tersebut untuk dioah menjadi magot sudah berjalan sekitar dua tahun. Tetapi untuk menjadi protein ayam itu baru berjalan beberapa bulan. Dan hingga sampai saat ini ada 350 ayam yang dikasih protein magot.


“Usia ayam yang siap dikasih protein magot itu yang sudah berusia dua minggu ke atas. Kebetulan ternak ayam di sini juga sedang proses pembibitan ayam. Nantinya bibit ayam tidak beli lagi, dan dengan magot ini bisa mengurangi pembelian pakan ayam sekitar 50 persen,” terang Sopani.


Sementara itu Mundiroh salah seorang warga mengatakan, “Sampah bekas makan atau sampah rumah tangga saya kasihkan ke peternak ayam. Daripada dibuang sembarangan mendingan dibuang ke peternak. Kebetulan pada peternakan ayam itu ada pengelolaan sampah rumah tangga untuk dijadikan pakan magot,” tuturnya.


Mundiroh mengungkapkan, aktivitas memberikan sampah rumah tangga untuk dijadikan pakan magot ini dilakukan sudah lama. Dia merasa senang dengan adanya pengelolaan sampah rumah tangga tersebut. Karena, ternyata sampah juga dapat bermanfaat.

(Nugroho)

Post a Comment

0 Comments