Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

1.200 Relief Candi Borobudur Divisualisasikan dalam Bentuk Tarian

Relief candi Borobudur Magelang
Relief Candi Borobudur, Mahakarmawhibanga, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.


Magelang, Jateng | bmnzone.com - Lebih dari 1.200 relief yang tergambar di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan divisualisasikan dalam suguhan sendratari yang menarik. Bersama sanggar-sanggar tari Kabupaten Magelang, Balai Konservasi Candi Borobudur bekerja sama mewujudkan hal tersebut.


Baca Juga : Komitmen Pemkab Kudus Tingkatkan Kesetaraan Gender

Beberapa cerita relief telah dipelajari dan dibuat koreografinya, sebanyak lebih dari 1.200 relief yang mempunyai cerita menarik.


Seksi Dokumentasi dan Publikasi Balai Konservasi Borobudur, Isni Wahyuningsih mengatakan bahwa pihaknya telah mengobservasi dan mempelajari cerita menarik dibalik gambar relief yang ada di Candi Borobudur, (8/4/21).


"Kami telah mengkaji potensi relief itu, dan akan menginterpretasikan cerita yang terkandung dalam bentuk seni tarian. Banyak sekali cerita dalam relief itu, misalnya cerita karmawibhangga, Lalitawistara, Jataka Awadana, Gandayuwha, dan lain sebagainya," katanya.


Baca Juga : Dua Bandara Baru Jateng Batal Layani Pemudik

Bersumber dari relief itu, pihaknya telah membuat koreografi untuk diejawantahkan dalam bentuk tarian bersama sanggar-sanggar di Kabupaten Magelang. Menurutnya relief tersebut bukan sekedar sajian seni ukir yang tanpa makna, akan tetapi seni yang mengandung pesan terhadap generasi sesudahnya.


"Hal ini penting, karena nilai - nilai yang terkandung dalam relief merupakan makna pesan terhadap generasi untuk pembelajaran. Jadi tidak hanya fisiknya saja yang perlu kita lestarikan, tapi makna nilainya juga," terang Isni.


Diakuinya bahwa potensi seni tari dalam relief sangat banyak, namun saat ini baru enam tarian yang dikembangkan.


"Karena Pandemi ini, terpaksa workshop dibatasi. Kami baru mengembangkan enam tarian dan menggandeng enam sanggar tari. Untuk cerita kami ambil dari cerita Jataka Awanda, salah satunya kisah Manohara," pungkasnya.

(KSW)

Baca Juga : Pembina Organda Minta Kaji Ilang Larangan Mudik

Post a Comment

0 Comments