Header Ads Widget

iklan banner

Ticker

12/recent/ticker-posts

SRG Solusi Petani Stabilkan Harga Panen Di Jateng

 

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat memimpin rapat koordinasi Sistem Resi Gudang (SRG) di Gumaya Hotel Semarang.

Semarang, Jateng | bmnzone.com – Sistem Resi Gudang (SRG) yang sudah dijalankan dinilai mampu menjadi pendorong ekonomi masyarakat petani. Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai Rapat Koordinasi Pengembangan Sistem Resi Gudang di Gumaya Hotel Semarang, pada Selasa (16/3/21).


Ganjar mengapresiasi 3 wilayah kabupaten yang sudah menjalankan SRG yakni Wonogiri, Grobogan, dan Kebumen. Ganjar pun berharap agar sistem ini dapat ditiru daerah lain dan dijalankan untuk mengantisipasi anjloknya harga panen pasca panen raya.


“Nah ini kan mau panen raya di mana-mana, biasanya kalau suplai banyak, harga akan turun. Ketika harga turun inilah sebenarnya sistem resi gudang ini menjadi penting. Cuma meyakinkan masyarakat untuk pindah ke sini itu kan butuh waktu. Nah sekarang contoh-contoh baik diberikan,” katanya.


"Jika pemahaman ini bisa ditanamkan, maka akan berdampak baik pada stok pangan. Ganjar juga menambah bahwa rakor hari ini akan kita jadikan satu pembelajaran bersama untuk kabupaten lain, juga mengikuti. Dan komoditasnya nanti bisa beragam. Hari ini memang juaranya masih beras, nanti beliau Pak Wamen akan ke Brebes, nanti bawang merah nih mau didorong. Tadi kita bicara juga apakah mungkin Grobogan kedelai begitu ya, dan sebenarnya banyak produk lain yang bisa,” tandasnya.


Menurut Ganjar, tantangan dari SRG adalah memberikan pemahaman kepada petani yang masih memilih langsung menjual hasil panennya ke tengkulak.


“Resi gudang ini kan banyak manfaat nih. Memang kita mesti mengedukasi kawan-kawan petani untuk mau masuk ke sistem ini. Itu perlu edukasi,” ungkap gubernur.


Ganjar mengatakan, edukasi diperlukan dan akan membutuhkan waktu lama. Sehingga, pihaknya mendorong pemerintah daerah dan dinas terkait, terus melakukan penyuluhan. Apalagi menjelang masa panen raya.


Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan, pihaknya terus mendukung pengembangan SRG di Jawa Tengah. Utamanya dalam hal fasilitasi dari segi pembiayaan hingga pengelolaan.


Soal pembiayaan, kata Jerry, pihaknya telah mengajak kerja sama pada bank BUMN, dan keberlanjutannya bisa langsung ditindaklanjuti kepala daerah masing-masing. Sedangkan soal pengelolaan, menurut Jerry, bisa melibatkan pihak swasta.


“Kita bisa kerja sama dengan swasta sebetulnya. Kita pemerintah selama ini sudah memberikan support dengan baik. Tetapi tidak tertutup kemungkinan swasta bisa dilibatkan dalam hal pengelolaan, mencari manajer atau pengelola gudang, sehingga bisa dipastikan pengelolaannnya profesional,” tegasnya.


Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Arif Sambodo menjelaskan saat ini di Jawa Tengah terdapat 15 SRG tersebar di 13 daerah. Terkait dengan edukasi pada petani, Arif menyebut pihaknya akan menggandeng dinas terkait untuk melakukan penyuluhan.


“(Terkait edukasi ke petani) Nanti kita kerja sama dengan dinas-dinas terkait, seperti yang dilakukan oleh Wonogiri. Kita manfaatkan para penyuluh untuk ikut memberikan mindset yang sama. Karena kadang contoh yang di Kudus itu kan mindset-nya masih milih ke tengkulak, karena mereka belum mengetahui manfaat resi gudang,” terangnya. 

(AF)

Post a Comment

0 Comments