Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa itu berpotensi merusak di daerah Miangas dan Talaud. “Berpotensi merusak di Miangas dan Talaud,” tulis Daryono di akun Twitternya. Namun BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Daryono menambahkan, gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Berdasarkan monitoring, lokasi gempa berpusat di 134 km timur laut Melonguane. Pusat gempa berada di kedalaman 154 km.
Gempa dirasakan di Melonguane, Tahuna, Ondong dengan skala IV MMI; Manado, Bitung III MMI; Bolaang Uki II MMI; Gorontalo II-III, Halmahera Utara II-III MMI, Galela II-III MMI.
Menurut BMKG, skala II MMI artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Skala III MMI artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Skala IV MMI artinya, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi. Belum ada informasi mengenai dampak gempa 7,0 magnitudo di Melonguane tersebut.
(AF)
(Sumber : BMKG)
0 Comments