![]() |
Pusara Habib Ja'far Bin Muhammad Al-Kaf |
Kudus, bmnzone.com - Kabar duka menyelimuti umat Islam Indonesia pada pergantian tahun baru 2021 kemarin. Tepatnya hari Jum'at tanggal 1 Januari 2021. Umat Islam dikejutkan dengan berita wafatnya Habib Ja'far Al-Kaf seorang tokoh ulama besar yang terkenal akan kewaliannya asal Kabupaten Kudus Jawa Tengah.
Diketahui sebelumnya bahwa Habib Ja'far Al-Kaf wafat saat berada di Samarinda Kalimantan Timur Jum'at sore, kemudian jenazah langsung diterbangkan ke Semarang untuk selanjutnya di makamkan pada hari Sabtu di Pemakaman Umum Desa Ploso bersebelahan dengan makam ayah dan leluhurnya.
Antusiasme masyarakat dalam mendoakan sang ulama kharismatik dengan ciri khas rambutnya yang panjang dengan memelihara kumis dan jenggot terpantau tetap ramai, bahkan peziarah bukan hanya dari dalam kota Kudus saja, namun banyak yang dari luar daerah.
Kejadian ini pun mendapat perhatian, baik dari keluarga maupun pihak Yayasan pengelola makam dan Pemerintah Desa Ploso untuk segera menindaklanjuti usulan agar secepatnya dibangun bangunan makam dan mengkijing makam untuk melayani para peziarah, mengingat Al-marhum Habib Ja'far Bin Muhammad Al-Kaf adalah tokoh ulama besar yang dikenal secara nasional dan terkenal akan kewaliannya.
![]() |
Kepala Desa Ploso Mas'ud (tengah) saat memimpin musyawarah pembangunan dan pengkijingan makam Habib Ja'far Al-Kaf |
Mas'ud selaku Kepala Desa Ploso, pada Selasa (5/1/21) pukul 13.00 WIB. segera mengumpulkan dan menggelar musyawarah di Aula Balai Desa Ploso. Dengan menghadirkan Yayasan Pengelola Makam, unsur RT/RW, BPD, Tokoh Masyarakat, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, dan perwakilan keluarga untuk segera merespon agar usulan pembangunan makam demi melayani para peziarah dapat terlaksana dan menghindari pro kontra antar masyarakat, pasalnya selama ini di pemakaman tersebut tidak diperkenankan membangun atau mengkijing makam.
"Kami mengundang para tokoh masyarakat agar bisa secepatnya merespon usulan banyak pihak agar segera membangun makam Al marhum Habib Ja'far Al-Kaf, karena kita tahu banyak kesaksian dari para ulama khususnya Habib Luthfi Pekalongan yang menyatakan bahwa beliau Al Marhum Habib Ja'far Al-Kaf adalah seorang Waliyullah, sehingga makam beliau nantinya akan membawa keberkahan dan sebagai penanda agar tetap dapat diziarahi oleh semua pihak, kapanpun dan darimanapun," kata Mas'ud.
Mas'ud juga mempertimbangkan ketokohan seorang Habib Ja'far Al-Kaf yang dikenal luas, baik secara nasional maupun internasional, sehingga nantinya dapat disepakati bahwa pembangunan makam dan pengkijingan ini berdasarkan pada kepentingan umum sehingga tidak terjadi permasalahan dikemudian hari.
"Ketokohan Habib Ja'far Al-Kaf tidak diragukan lagi, bahkan sudah dikenal luas di dunia internasional, sumbangsih pada bangsa ini juga tidak diragukan, maka sudah selayaknya sebagai bentuk hormat kita dan untuk kemaslahatan kepentingan umum maka pembangunan makam dan pengkijingan agar dapat dilaksanakan," terangnya.
Pihaknya juga menjamin tidak akan menghilangkan bekas makam patok nisan di sekeliling makam Habib Ja'far Al-Kaf, bahkan nantinya dengan adanya bangunan tersebut justru akan memperbaiki dan memperbaharui patok nisan karena masuk dalam bangunan.
Direncanakan pembangunan akan dilaksanakan minggu depan, untuk luas bangunan yang akan dibangun diatas makam seluas 6X6 meter dengan atap sirap khas bangunan makam keramat, dan akan dibangun juga gapura pintu masuk dari sebelah barat makam menuju lokasi pusara Habib Ja'far Al-Kaf.
![]() |
Suasana musyawarah di Aula Balai Desa Ploso Jati Kudus |
Sementara itu Habib Muhammad Ba'agil perwakilan keluarga Al Marhum mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan warga masyarakat Desa Ploso, dirinya berharap agar ini menjadi berkah sebagaimana arahan dari Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan dan Gus Baha' ulama asal Narukan Rembang yang ikut menghadiri langsung proses pemakaman. Kedua ulama besar tersebut berharap agar makam Habib Ja'far bin Muhammad Al-Kaf dibangun, karena beliau Al-marhum merupakan Waliyullah.
(Rep. Zaky)
0 Comments